Oleh: Nadia Rahmatul Ummah
Kau
hadir tanpa diundang. Kau datang tanpa penberitahuan
Kau
sungguh keterlaluan.Tak sopan kau berbuat begitu
Karena
di bumi ini harus ada sopan santun.
Kau
dari mana, mahluk aneh? Apa kau dari planet nun jauh di sana?
Apa
kau terdampar setelah kendaraanmu mendarat di bumi ini?
Kenapa
kau membisu?.
Sungguh
aneh
Kau
datang dengan mengetuk pintu kalbu. Tergesa kau masuk ke dalamnya saat pintu
itu terbuka
Sang
tuan rumah tak kau hiraukan. Hei, kau mahluk aneh, tuan rumah sedang terbaring
lemas.
Aku
tak tahu persis bagaimana wujudmu
Kau
begitu cepat menjelma
Menjadi
hembusan angin yang menerpa pori kulit
Lalu
berubah menjadi aliran elektro yang mengisi urat nadi
Kemudian
kau menjelma degupan kencang di dada
Setelah
itu kau terus berdiam diri di hati, pikiran dan asaku.
Begitu
hebat peranmu
Pantas
kau jadi aktor terhebat
Kau
sengaja, ya, buatku begini?
Merasakan
keanehan yang melenakan
Orang
bilang kau penuh pesona, rasa dan warna
Ada
yang bilang kau menyenangkan
Dia
berkata sambil tersenyum dengan pipi merona
Ada
juga yang bilang kau menyakitkan
Dia
berkata sambil menangis mengurut dada
Tetanggaku
bilang kau rasanya manis
Jika
aku bisa berdamai denganmu
Dia
juga bilang kau rasanya akan pahit
Terkadang
membuat perih
Jika
tak bisa menjagamu
Tanpa
kau bumi tak akan kenal kedamaian
Kali
ini aku yang kedatangan kau
Keanehan
pesonamu begitu terasa
Penyair
bilang kau bernama cinta
Benarkah
itu kau?
Hmm...
tak asing di telingaku sebenarnya
Ternyata
mahluk aneh itu kau, cinta!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar