Sabtu, Desember 28, 2013

DARI SUDUT MATAKU





Dari sudut mataku,
Tadi pagi kulihat dirimu meninggalkan secarik kertas di atas meja makan,
“Pergi saja ke kantin kampus, makanlah  bersama teman-teman!”
Pesanmu tertulis, membuat tarikan nafasku tertahan.

Dari sudut mataku,
Kemarin aku mendapati dirimu tergesa menghidupkan gas ford merahmu,
“Seragam sekolahmu sudah disiapkan Bik Maru!”
Teriakmu tanpa melambaikan tangan, pergi memburu.

Dari sudut mataku,
Kemarinnya lagi aku memergokimu asik berbincang dengan tamu seperti tak kenal hari,
“Sudah, kerjakan PRmu sendiri!”
Padahal PRku penuh dengan formula rumit yang membuatku ingin mati.

Dari sudut mataku,
Kemarin kemarinnya lagi aku  memandangmu sedang menonton drama Korea,
“Main di luar saja, jangan ganggu  bunda!”
Ah, ya sudahlah, padahal aku hanya mengajak bunda bermain ular tangga.

Dari sudut mataku,
Kemarin kemarin kemarinnya lagi aku  melihatmu mengangguk-angguk mendengarkan musik di samping jendela,
“Sudahlah, jangan rewel bayi manja!”
Bunda, aku ingin digendong seperti anak tetangga.

Dari sudut mataku,
Kemarin kemarin kemarin kemarinnya lagi aku mendapatimu bertengkar dengan orang yang nanti jika aku lahir aku memanggilnya ayah,
“Kita harus berpisah!”
Tidak! Aku ingin orangtua yang tak berpisah.

Dari sudut mataku,
Hari ini aku melihat ford merahmu mendekat begitu cepat, seperti memburu kekasih yang sedang merindu,
“Aku menunggumu, bunda, selamat hari ibu!”
Aku tersenyum, kau pun begitu.

                                                                                                          Depok, 20 Desember 2013
Juara 2 Puisi Ibu KPP BEM STEI SEBI

Minggu, November 10, 2013

SEE YOU, MY LOVE!

       Kasihku, apa kabarmu di sana? setelah kau pindah tempat tinggal tiga tahun yang lalu, tepatnya di bulan April kita tak pernah bertemu lagi kecuali dalam mimpi. Hmm, aku tak akan pernah lupa bagaimana kau tersenyum kesal saat aku memintamu untuk menulis sebuah puisi, tentu saja yang kamu bisa hanyalah memetik gitarmu. Aku akui permainan gitarmu sungguh menawan, apalagi jika kamu memainkannya di atas stage seperti yang sering kita lakukan bersama, irama kita berjalan harmoni, musik kita disempurnakan oleh ketukan drumku. Sayang sekarang aku tak bisa memainkannya lagi setelah insiden kecelakaan yang pernah membuat kaki dan tanganku sulit digerakkan, namum akhirnya bisa berfungsi lagi setelah berbulan-bulan menjalani terapi dan pengobatan.
     Kamu pernah bertanya padaku tentang sebuah kesetiaan, maafkan aku tak bisa memegang kesetiaan itu secara sempurna, beberapa bulan kemarin aku dekat dengan seseorang, laki-laki yang pandai menulis puisi. Kuharap kau tak memasang raut geram sekarang. Tenang saja, sekarang hubungan kami hanya sebatas teman dekat saja, tak lebih.
       Satu hal yang menggambarkan rasaku padamu, kerinduan. Aku rindu memilih buku bersamamu di book store, aku rindu menciptakan lagu bersamamu, aku rindu suasana sanggar seni yang ramai karenamu, aku rindu semua tentangmu.


          Sejujurnya aku bingung apa yang harus kusampaikan padamu yang aku tahu kamu tak akan bisa membaca pesanku ini, ah, tentu saja mana bisa jaringan internet masuk ruanganmu. Tapi aku selalu berharap pesanku ini sampai padamu juga pesan-pesan sebelumnya, karena kamu pergi tanpa pamit aku akan terus mencarimu, mencarimu hingga kita bisa bertemu kembali.
         Belajar melupakanmu sungguh pekerjaan rumah yang paling sulit bagiku, andai saja akar ingatan itu tak kuat mencengkram.
       Semoga pencarian ini segera berakhir dan aku bisa bertemu kamu di sana, untuk sekarang ini tetaplah damai di tempat pembaringanmu, dari tempatku ini akan kukirimkan paket doa untukmu. See you, my love...!
Untukmu yang tak sempat bicara,
Depok, 10 November 2013

Senin, November 04, 2013

DONGENG KITA, TAK ADA PERI, TAK ADA PENYIHIR! #BAG 2



               

              Irama Kereta Malabar, kemarin, 
              Kau akan tahu bagaimana wujud kami setelah kau telusuri ceritaku ini, Rey. 
          Beberapa bulan yang lalu, entah berapa jumlahnya aku tak tahu pasti, yang kuingat hanya jejak-jejak aku dan dia yang teringgal. Kami meninggalkan cerita yang tak pernah diketahui oleh siapapun kecuali kamu, cerita yang pernah membuatku menangis semalaman. Ah, tak perlu kuceritakan lagi bagaimana aku dan dia berucap sayonara.
            Kau tahu, Rey? Aku sempat menghindarinya, namun dengan menjauhinya sama saja dengan menghilangkan separuh dari diriku, aku bukan apa-apa tanpa dirinya, aku hidup dengan hati yang dititipkannya padaku. Namun semenjak hatinya dibawa kembali, --entah akan dtiitipkan pada siapa lagi hatinya itu— hatiku juga terbawa olehnya dalam keadaan koma, dan yang menghidupkannya kembali adalah kehadiran dia.
            “Ya, makasih, sayang”
            Maaf, aku tak tahan ingin mengucapkan kata yang sama walaupun makna sayangku berbeda, tapi setelah aku pikir-pikir, rasa sayangku hampir menyamai rasa sayangnya padaku.

Sabtu, Oktober 19, 2013

DONGENG KITA, TAK ADA PERI , TAK ADA PENYIHIR! #Bag.1




 Kau mau tahu cerita yang mirip dongeng Putri Fiona yang dipersunting oleh Ogre?, hampir mirip, hmm, menurutku ini kemiripannya ada pada cerita perubahan wujudnya. Aaa, baiklah, tadinya aku mau bercerita melalui sebuah cerita pendek, tapi kau tahu sendiri aku tak pandai menulis sebuah cerita pendek, kata editorku ceritaku tak berisi, selalu menggantung. Dan kuputuskan hanya cerita seperti ini saja.
Ya, cerita hari ini, di ruang yang kunamakan Ruang Terisolasi, kau pasti tahu maksudku, Rey!, ruang yang memberi kebebasan tapi kita tak pernah menikmati kebebasan itu.
“Dia gila!”
“Dia aneh!”
“Dia bukan orang biasa!”
Namaku Bukan Siapa-siapa, dan aku yang selalu mendengar celoteh jijik dari puluhan mulut anak manusia yang melihat dan sempat berkenalan dengan sosok dia yang sekarang sedang beradu pandang denganku, senyum manis mungkin sedang mengembang pada bibirku sekarang, lagi-lagi aku membalas senyumnya.
“Kamu sama-sama gila dengannya!”
“Kamu juga aneh!”
“Kamu benar-benar aneh!”

Minggu, September 22, 2013

AKU INGIN ALEXANDRIA


Ini adalah sebuah cerpen hasil perpaduan dua cerpen dan dua ide yang berbeda, dari cerpen "Ujang Ke Alexandria" karya Bang Nadash dan cerpen "Catatan Harian si Penggila Mimpi" karya Nadia, saya sendiri. Selamat Membaca:



AKU INGIN ALEXANDRIA
Oleh: Bang Nadash & Nadia Rahmatul Ummah
Bandung, 21 September 2013         
 “Plaak…!”
            “Aww”
            Aku meringis, dengan spontan tanganku meraba pipi kiri yang telah menjadi korban sebuah tamparan kasar dari tangan seorang laki-laki bertubuh kekar, untuk kesekian kalinya tamparan itu dihadiahkan oleh dia yang katanya menyayangiku. Tapi kenapa menamparku?.
            Aku melihat sepasang bola mata yang seolah menyampaikan pesan bahwa aku lah yang bersalah dan pemilik bola mata itu tak suka dengan apa yang telah kulakukan, tapi apa kesalahan yang telah kulakukan?.
            “Abah sudah mendengar laporan dari Kang Deni tentang kamu, An!”
            Abah, laki-laki yang hampir berumur lima puluh tahun itu meninggikan suaranya, beruntung sekali saat suaranya yang menggelegar keluar saat itu pula jam salendro di kamarku berdentang nyaring empat kali, sehingga tak akan tertangkap oleh telinga Emak yang sedang memasak makanan untuk makan malam di dapur, kalau saja Emak tahu ia pasti berlari ke kamarku mencari tahu apa yang terjadi.
            “Kang Deni? Tentang apa, Bah?”

Jumat, Agustus 23, 2013

MENCARI HITAM

17 Agustus 2013, Irama Kereta Malabar
Kunamakan diriku Bukan Siapa-siapa, sebelumnya aku punya nama yang bagus pemberian orang tuaku, tapi aku merasa itu bukan diriku semenjak semuanya menjadi aneh, ya, aneh...!. Beberapa jam yang lalu namaku menghilang oleh sebuah perasaan yang hilang juga, bagiku tanpanya aku bukan siapa-siapa.
Tak apa, ya, tak apa-apa, sebuah perasaan tak mesti dibalas oleh perasaan yang sama pula, kan?. --HITAM--

19 Agustus 2013, Aroma Borobudur Yogyakarta
Wujudku semakin jelas meski namaku Bukan Siapa-siapa, beberapa menit yang lalu wujudku samar sebelum kutemukan petunjuk Tuhan arti sebuah cinta. Ya, ini wujudku jika tanpa Tuhan. --HITAM--



22 Agustus 2013, Gedung Putih Abu Tasikmalaya
Hari ini banyak orang membantu mencari namaku, aku berharap namaku Bukan Siapa-siapa lagi.

Orang pertama yang menemukan namaku:

Sabtu, Juli 13, 2013

MAAF, TAK ADA MOCCACINO UNTUKMU LAGI!


Hari itu kau kembali memesan secangkir moccacino, tak lihatlah kau tulisan yang tertera di pintu cafeku ini,
Maaf, Tak Ada Moccacino Untuk X 
Bukan aku tak ada persediaan mocca untuk para tamu tapi aku tak mau memberikannya padamu.

Kamis, Juni 13, 2013

DIA MEMBUAT AKU MATI "KEREN"

"DHUAR!"
"DHUAR!"
Sebutir peluru bersarang di dada seorang laki-laki bertubuh kekar di hadapanku, aku pun menjerit tertahan, ingin berteriak mengucapkan "innalillahi" tak sanggup terucap dari bibirku karena saking kaget dengan suara pistol yang memuntahkan peluru. Dan mungkin jika aku berteriak, habislah sudah aku oleh semua orang di sekelililngku, ngeri juga kalau dikeroyok orang dalam kegelapan apalagi aku tak mengenal mereka, bisa saja beberapa orang diantara mereka itu jago karateka, atau mantan petinju, polisi, TNI, polwan, intel... Whaa..membayangkan sosok mereka saja aku tak sanggup. 
Fiuh... aku bisa bernafas lega sekarang, aku bisa melihat senyum laki-laki kekar yang ditembak tadi, tandanya di atak mati..
"KRIIIEET"*
Aku pun sedikit menghindar, silau, sinar dari lampu mobil yang keren dan tak kukenal namanya menyilaukan mataku. GILA, jantungku hampir copot... ASTAGHFIRULLAH. Beberapa mobil menyusul di belakangnya .... dan melaju ke arahku ....
GELAP
SEMUANYA GELAP....
Duuh, mataku tak mampu dibuka lagi, lemas rasanya.
# # #
Ah, semuanya masih gelap, dan suara desing peluru juga deru mesin beroda empat masih membahana. Aku lihat sekelilingku, masih seperti saat aku tertunduk lemas, rekan-rekanku masih ada bersamaku, mereka pun tertegun dengan kejadian di hadapan mereka. 
Melelahkan, dan aku baru saja mencoba membuka mataku kembali..
Aaaaa .... suara dua orang perempuan di sampingku membuat suasana semakin tegang, dia masih rekanku.
"Tolong...jangan mati.. jangan..!"
Jeritan tertahan terdengar parau dari samping kiriku, masih suara rekanku.



# # #
Ya, para pembaca sekalian itulah sepenggal cerita saat aku nonton Fast & Furious 6 di sebuah bioskop bersama teman-teman beberapa minggu kemarin... :D
Karena rasa capek selepas pulang kuliah dan rapat, akhirnya aku pun bisa tertidur di bioskop dengan suara bising film action.. :D.. tak lama, kok, hanya 10 menit (aku hitung)..
Meskipun begitu aku bisa menilai film itu.. KEREN..!

Selasa, Mei 28, 2013

NAMAKU BARA DAN AKU GILA

Picture from Google


Gelegar tawa membahana
Cerca-cerca tak bernyawa menghakimi asa
Teriaknya aku gila,

Entah irama lagu atau gebrakan meja
Suaranya bertalu-talu memecah gendang telinga
Katanya aku gila
Ya, Aku gila!

Namaku Bara dan aku gila
Aku memiliki api membara
Aku tak akan membiarkan potret merah putihmu menjadi buram
Biar saja aku yang berwajah kusam,

Namaku Bara
Dan apiku masih membara
Walau katanya aku gila
Aku tetap Bara.


Nadia Rahmatul Ummah
   Depok, 23 Mei 2013

Jumat, Mei 10, 2013

LOMBA CERPEN "TERBANG"

Ketentuan:
1.      Peserta adalah pelajar/mahasiswa/umum  berusia 16 - 25 tahun se-pulau Jawa.
2.      Peserta berteman dengan akun FB Sebi Fair dan memfollow twitter @sebifair serta bergabung di grup Sebi Fair untuk up date info lomba terkait.
3.      Peserta hanya diperbolehkan mengirimkan maksimal  3 (tiga) naskah cerpen terbaiknya.
4.      Tema Cerpen TERBANG
5.      Naskah cerpen merupakan karya sendiri, bukan terjemahan, saduran atau hasil plagiat.
6.      Naskah cerpen belum pernah dipublikasikan di media massa, baik cetak maupun elektronik, serta tidak diikutsertakan dalam lomba atau sayembara lain.
7.      Panjang cerpen 5-10 halaman.
8.      Naskah cerpen diketik menggunakan huruf Time News Roman, 12 pt, spasi 1,5, margin 3,3,3, ukuran kertas A4.
9.      Melampirkan biodata narasi serta foto pada halaman terakhir naskah, dan tidak lebih dari satu halaman dengan konten(nama, TTL, alamat, karya, aktifitas, alamat blog, akun fb dan twitter)
10.  Update peserta lomba cerpen akan diinfokan di grup Sebi Fair.
11.  Dewan juri akan memilih 3 (tiga) naskah cerpen yang menjadi juara.
12.  Hadiah akan diberikan pada acara puncak Sebi Fair pada tanggal 26 Mei 2013.
13.  Keputusan dewan juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
14.  Sebagai bentuk penghargaan cerpen-cerpen terbaik akan dibukukan.




Mekanisme Pendaftaran:
1.      Peserta membayar biaya pendaftaran sebesar  Rp.10.000 untuk satu naskah. cerpen, dikirim ke No Rekening Bank Syariah Mandiri  7030066272  a.n Nadia Rohmatul Ummah.
2.      Setelah melakukan transfer harap konfirmasi ke no 085774994831 dengan format (nama pengirim_no rekening_nama peserta_judul cerpen).
3.      Melampirkan bukti transfer.
4.      Melampirkan scan tanda pengenal (KTP/KTM/KTS).
5.      Melampirkan biodata narasi serta foto pada halaman terakhir naskah, dan tidak lebih dari satu halaman dengan konten (nama, TTL, alamat, karya, aktifitas, alamat blog, akun fb dan twitter)
6.      Dikirim (attach file) ke alamat email: ­­­­­­­­­­­­­­­ sebifair@gmail.com dengan format subject: Cerpen SEBI Fair_Nama Penulis_Judul Cerpen.
7.      Dikirim paling lambat tanggal  23 Mei 2013 pukul 23.23 WIB.

 Contact Person:
1.      085774994831 (Nadia Rahmatul Ummah)
2.      081911876006 (Rachmat Tullah)

Jumat, April 12, 2013

DAN PELANGI ITU ADALAH KAMU, MIZAN...!

       Mizan And Me ...
       Seperti yang sering diutarakan oleh banyak orang, hidup itu penuh warna, seperti pelangi, ada warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu, tergantung bagaimana keadaan hidupnya saat itu, saat hidupnya penuh dengan keharuan bisa dikiaskan hidupnya saat itu sedang berwarna biru, atau warna yang lainnya, masalah warna hidup setiap orang akan berbeda pandangan.
      Aku ingin bercerita padamu tentang sebuah pelangi yang selalu kuharapkan hadirnya dalam hidupku, dulu aku ingin seperti kebanyakan orang yang katanya hidup itu seperti pelangi, penuh warna. Aku pun mencari warna itu, tapi aku tak pernah menemukan warna yang mereka maksud, yang kutemukan hanyalah warna hitam.
      Sampai suatu masa aku dipertemukan denganmu, waktu pertama kali melihatmu aku melebarkan senyumku dan jika kamu lihat mataku, kamu akan melihat sesuatu yang berbinar seperti bintang, rasanya aku ingin cepat menyambutmu dan berlama-lama denganmu, ah, rupanya aku jatuh cinta padamu untuk yang pertama kalinya. Dan kamu tahu? akhirnya aku menemukan apa yang diutarakan kebanyakan orang tentang hidup yang penuh warna seperti pelangi itu, dan itu ada dalam dirimu, Mizan.
      Pertama kali aku mengenalmu waktu masih duduk di bangku SMP, aku bertemu kamu dengan Double eF Team yang memberi inspirasi dalam kehidupan remajaku. Sungguh kamu memberi inspirasi bagiku, dengan mengenalmu aku menemukan mimpiku, menjadi penulis, agar aku bisa terus bersamamu.
      Usia kita terpaut beberapa tahun, kamu yang sekarang 30 tahun dan aku masih 20 tahun, itu tak membuatku berpaling darimu, buktinya kita telah bersama selama 7 tahun ini. Hidup ditemani kamu memang indah, penuh berkah, karena keberadaanmu  kehidupanku dan orang-orang yang mengenal dirimu menjadi lebih baik. Kamu banyak menanamkan nilai-nilai positif untuk semua orang, Mizan.
      Selama 30 tahun usiamu, kamu menghadirkan moment yang menyenangkan dan tak akan terlupakan, terima kasih atas inspirasinya, karenamu aku juga mengenal sebuah forum kepenulisan di sebuah kota, dan yang membuatku senang kamu menjamuku serta teman-teman yang tergabung dalam forum kepenulisan itu dengan jumlah buku yang begitu banyak dan menarik di tempatmu yang dinamakan Mizan Book Store.



     Bukan hanya itu saja, kamu membuatku seperti dihargai. Aku masih ingat, waktu itu aku berkesempatan mengenalkan Noura Books yang ternyata bagian dari kamu juga dengan bukunya yang berjudul Sepatu Dahlan di area Monas, benar-benar menyenangkan berkeliling Monas dengan salah seorang penulis yang bukunya diterbitkan di kamu juga, Mizan, nama penulis itu adalah Koko Nata, aku dan teman-teman memanggilnya Mas Koko.


         Nah, ini dia bukunya Mas Koko Nata dan Mas Denny P yang kubaca, mencerahkan. Aku tak menyesal bersamamu, Mizan. Dan suatu saat nanti aku bisa menjadi seperti Mas Koko dan penulis lainnya yang bukunya diterbitkan di Mizan


    Ah, masih ada lagi tentangmu yang begitu berkesan bagiku, kamu memberikan penghargaan kepada pembaca dengan mengadakan First Reader, mantap.


    Tidak dapat dipungkiri lagi, kamu adalah pelangi itu, Mizan. Indah, kata itulah yang muncul dalam benakku jika aku mengingat namamu. Kamu telah memberikan warna-warna indah dalam kehidupanku.
     Selamat ulang tahun, Mizan...!
     Semoga tetap menjadi pelangi bagiku dan bagi yang lainnya. 

Mizan and Me

Selasa, April 09, 2013

PEKAN ILMIAH ISEF (PIIs)




      Semangat untuk terus menggali potensi yang ada dan berusaha untuk terus melatih dan menghasilkan sebuah karya terpendam, masih belum tumbuh di kalangan para mahasiswa. Maka perlu sebuah ajang untuk pengembangan dan penggalian potensi intelektual diri yang memacu semangat mahasiswa dalam menumbuhkan kreativitas. Oleh karena itu kami mahasiswa Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI yang tergabung dalam Islamic Economic Forum (IsEF) SEBI, mengadakan agenda acara Pekan Ilmiah IsEF (PIIs) dengan tema 'Sharia Economic World'.

Agenda Kegiatan Perlombaan
Internal (STEI SEBI) :
1. Cerdas Cermat (Olimpiade)
2. Lomba Debat
3. Kompetensi Bisnis
4. Kompetensi Mading
5. Kompetisi Blog
-- FUN GAMES

Eksternal :
1. Essay
2. Komik Ekonomi Syariah
3. Video Ekonomi Syariah (Youtube)

Contact Person
Hp : 089697895540 (Zahid)
E-Mail : piis.isef@yahoo.com

Info Lebih Lanjut :
http://www.isef-sebi.blogspot.com/

Minggu, April 07, 2013

EVENT KEREN DI BULAN APRIL INI

     Bismillah ....
     Bingung abis UTS mau ngapain? Atau jenuh dengan tumpukan soal ujian dan buku-buku kuliah? Hmm.. (sambil geleng-geleng kepala), mau kegiatan yang bisa merefresh pikiran dan badan kalian?.
     Bulan April ini, kami dari IsEF (Islamic Economic Forum) akan menyajikan event keren di kampus, dipersembahkan untuk para mahasiswa STEI SEBI dan umum. Cocok banget bagi kalian yang suka berbau ilmiah dan juga seni... Mau tahu konten acaranya apa aja?.
     Ada Lomba Debat, Nulis Essay, Cerdas Cermat. Nah, bagi kalian yang suka banget berbisnis ada Kompetisi Bisnis, gimana? Keren, khan? eits, bukan hanya itu saja, buat yang suka seni ada lomba Video Ekonomi Syariah Youtube dan Lomba Komik Ekonomi Syariah juga Kompetisi Blog Ekonomi Syariah... Masih ada lagi ternyata ... Fun Games namanya, penasaran, khan? makanya jangan lewatkan event keren IsEF kita,,ya?!.
     Nantikan info kami selanjutnya ....


EVENT KECE DI KAMPUSKU


Nantikan kehadirannya di bulan Mei 2013 ...!
Don't Miss It!

Sabtu, April 06, 2013

Cinta Itu Seperti Menunggu Bis Saja

   
       Sebuah bis datang, dan kau bilang, "Wah...terlalu sumpek dan panas, nggak bisa duduk nyaman nih! aku tunggu bis berikutnya saja"

      Kemudian, bis berikutnya datang. Kamu melihatnya dan berkata, "Aduh bisnya kurang asik nih dan kok gak cakep begini... nggak mau ah.."

      Bis selanjutnya datang, cool dan kau berminat, tapi dia seakan-akan tidak melihatmu dan melewatimu begitu saja.

      Bis keempat berhenti di depan kamu. Bis itu kosong, cukup bagus, tapi kamu bilang,

"Nggak ada AC nih, gua bisa kepanasan". Maka kamu membiarkan bis keempat pergi.

      Waktu terus berlalu, kamu mulai sadar bahwa kamu bisa terlambat pergi ke kantor. Ketika bis kelima datang, kau sudah tak sabar, kamu langsung melompat masuk ke dalamnya. Setelah beberapa lama, kamu akhirnya sadar kalau kamu salah menaiki bis. Bis tersebut jurusannya bukan yang kau tuju!

     Dan kau baru sadar telah menyiakan waktumu sekian lama..

     Moral dari cerita ini, sering kali seseorang menunggu orang yang benar-benar 'ideal' untuk menjadi pasangan hidupnya. Padahal tidak ada orang yang 100% memenuhi keidealan kita. Dan kau pun sekali-kali tidak akan pernah bisa menjadi 100% sesuai keinginan dia.

    Tidak ada salahnya memiliki persyaratan untuk 'calon', tapi tidak ada salahnya juga memberi kesempatan kepada yang berhenti di depan kita. Tentunya dengan jurusan yang sama seperti yang kita tuju. Apabila ternyata memang tidak cocok, apa boleh buat.. tapi kau masih bisa berteriak 'Kiri !' dan keluar dengan sopan.

     Maka memberi kesempatan pada yang berhenti di depanmu, semuanya bergantung pada keputusanmu. Daripada kita harus jalan kaki sendiri menuju kantormu, dalam arti menjalani hidup ini tanpa kehadiran orang yang dikasihi.

    Cerita ini juga berarti, kalau kau benar-benar menemukan bis yang kosong, kau sukai dan bisa kau percayai, dan tentunya sejurusan dengan tujuanmu, kau dapat berusaha sebisamu untuk menghentikan bis tersebut di depanmu. Untuk dia memberi kesempatan kau masuk ke dalamnya. Karena menemukan yang seperti itu adalah suatu berkah yang sangat berharga dan sangat berarti. Bagimu sendiri, dan bagi dia.

      Bis seperti apa yang kau tunggu?.

Sumber: Artikel Lepas dan Berbagai Sumber


KOPI TERAKHIR DARIMU #Part 2

........
Oleh: Nadia Rahmatul Ummah
“El?”
Bayangan itu lagi, bukan Elphina atau Diana, postur tubuh mereka tak setinggi itu, dan rambutnya tak sepanjang bayangan itu.
“Oh, kenapa kamu belum tidur?”
Suara tawa nyaring menyambut pertanyaanku yang mencoba menghalau rasa takut. Suara sendok dan mug berbunyi nyaring, di luar tak ada suara jatuhnya air hujan, yang ada hanya suara langkah-langkah kaki petugas ronda menyatu dengan irama mug dan sendok serta detakan jantungku yang berpacu cepat.
# # #
            Kring …. Kring …. Kring …. Alarm dari handphone membangunkanku yang sebenarnya masih butuh tidur, pukul 05.30, tadi malam aku tertidur pukul 03.00, lagi-lagi tanpa menggelar kasur dan tanpa shalat Isya terlebih dahulu. Dengan cepat aku melangkah ke kamar mandi, wudhu. Elphina dan Diana sudah di depan televisi menonton acara tausiyah pagi, masih dengan mukena mereka, ah lagi-lagi aku tak mendengar suara mereka yang selalu membangunkanku. Tadi malam aku tenggelam dalam naskah novelku yang tinggal beberapa bab lagi.
“Baru bangun, Kei?”
Diana tersenyum.
“Ya, tadi malam begadang”
“Begadang jangan begadang ….”
Elphina menirukan penyayi dangdut yang terkenal dengan julukan raja dangdut.
“Hhh, malas kuliah”
Terbayang wajah dosen yang membosankan, panasnya kelas yang membuatku gerah, dan materi yang membuatku mengantuk.
Kei, itu namaku. Jika ada yang bertanya tentang nama lengkapku, aku akan menjawab “Kei”. Entah apa artinya, semua orang mempunyai nama yang memiliki arti, ah, maka hdupku ini mengalir begitu saja, seperti namaku yang tercetus begitu saja dari orangtuaku. Tapi mungkin saja mereka menyimpan arti sebenarnya, aku tak sempat bertanya pada mereka, karena selama10 tahun ini aku kehilangan mereka berdua, mereka pergi terlebih dahulu.
# # #
“Mau nyeduh kopi lagi?”
Suara bayangan itu lagi.
“Ya”
Aku memberanikan diri menjawab pertanyaannya meski bulu kudukku masih merinding. Hm, kata pak ustadz – guru ngajiku waktu masih sekolah dasar – kalau kita takut sama mahluk ghaib berarti iman kita masih lemah. Duh, benarkah?.

Malam yang semakin larut, mungkin akan membuat orang semakin mengantuk dengan suasana malam yang bertambah sunyi dan syahdu, dan suara nyanyian malam yang sering terdengar melenakan akan membuat orang menjemput bunga tidurnya. Tapi tidak denganku, semenjak aku mendapat job dari sebuah redaksi majalah remaja ternama di Kota ini, aku tak pernah lagi merasakan kantuk yang menyerang tanpa ampun jika malam tiba, dan akhirnya kantuk itu datang terlambat, ia datang saat aku sedang khusyuk mendengarkan penjelasan dan ceramah dari para dosen.
Dan aku telah menjadi pemecah rekor peminum kopi terbanyak dalam satu hari di kalangan teman-teman penulisku, aku bisa menghabiskan dua cangkir kopi dalam waktu 12 jam, belum malamnya aku menghabiskan dua cangkir kopi, rata-rata 4 cangkir sehari aku meminum kopi dengan kopi yang berbeda.
 "Kamu mau menerima satu kotak kopi ini, gak?"
Bayangan itu, suaranya seolah jelas di telingaku, dan aku tak berani menoleh ke arah sumber suara.
"Hm, kopi apa?"
Sudah seperti orang gila, menjawab pertanyaan si bayangan.
"Latte"
 Jawab bayang itu sepertinya sambil tersenyum.


 # # #
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. Al ‘Ankabuut [29]:45)
# # #
            Dan satu kotak kopi itu adalah yang terakhir kamu berikan untukku, bayanganku.