Oleh: Nadia Rahmatul Ummah
“El?”
Bayangan
itu lagi, bukan Elphina atau Diana, postur tubuh mereka tak setinggi itu, dan
rambutnya tak sepanjang bayangan itu.
“Oh,
kenapa kamu belum tidur?”
Suara
tawa nyaring menyambut pertanyaanku yang mencoba menghalau rasa takut. Suara
sendok dan mug berbunyi nyaring, di luar tak ada suara jatuhnya air hujan, yang
ada hanya suara langkah-langkah kaki petugas ronda menyatu dengan irama mug dan
sendok serta detakan jantungku yang berpacu cepat.
# # #
Kring
…. Kring …. Kring …. Alarm dari handphone
membangunkanku yang sebenarnya masih butuh tidur, pukul 05.30, tadi malam aku
tertidur pukul 03.00, lagi-lagi tanpa menggelar kasur dan tanpa shalat Isya
terlebih dahulu. Dengan cepat aku melangkah ke kamar mandi, wudhu. Elphina dan
Diana sudah di depan televisi menonton acara tausiyah pagi, masih dengan mukena mereka, ah lagi-lagi aku tak
mendengar suara mereka yang selalu membangunkanku. Tadi malam aku tenggelam
dalam naskah novelku yang tinggal beberapa bab lagi.
“Baru
bangun, Kei?”
Diana
tersenyum.
“Ya,
tadi malam begadang”
“Begadang
jangan begadang ….”
Elphina
menirukan penyayi dangdut yang terkenal dengan julukan raja dangdut.
“Hhh,
malas kuliah”
Terbayang
wajah dosen yang membosankan, panasnya kelas yang membuatku gerah, dan materi
yang membuatku mengantuk.
Kei,
itu namaku. Jika ada yang bertanya tentang nama lengkapku, aku akan menjawab
“Kei”. Entah apa artinya, semua orang mempunyai nama yang memiliki arti, ah,
maka hdupku ini mengalir begitu saja, seperti namaku yang tercetus begitu saja
dari orangtuaku. Tapi mungkin saja mereka menyimpan arti sebenarnya, aku tak
sempat bertanya pada mereka, karena selama10 tahun ini aku kehilangan mereka
berdua, mereka pergi terlebih dahulu.
# # #
“Mau
nyeduh kopi lagi?”
Suara
bayangan itu lagi.
“Ya”
Aku
memberanikan diri menjawab pertanyaannya meski bulu kudukku masih merinding.
Hm, kata pak ustadz – guru ngajiku waktu masih sekolah dasar – kalau kita takut
sama mahluk ghaib berarti iman kita
masih lemah. Duh, benarkah?.
Malam
yang semakin larut, mungkin akan membuat orang semakin mengantuk dengan suasana
malam yang bertambah sunyi dan syahdu, dan suara nyanyian malam yang sering
terdengar melenakan akan membuat orang menjemput bunga tidurnya. Tapi tidak
denganku, semenjak aku mendapat job dari sebuah redaksi majalah remaja ternama
di Kota ini, aku tak pernah lagi merasakan kantuk yang menyerang tanpa ampun
jika malam tiba, dan akhirnya kantuk itu datang terlambat, ia datang saat aku
sedang khusyuk mendengarkan penjelasan dan ceramah dari para dosen.
Dan aku telah menjadi pemecah rekor peminum kopi terbanyak dalam satu hari di kalangan teman-teman penulisku, aku bisa menghabiskan dua cangkir kopi dalam waktu 12 jam, belum malamnya aku menghabiskan dua cangkir kopi, rata-rata 4 cangkir sehari aku meminum kopi dengan kopi yang berbeda.
"Kamu mau menerima satu kotak kopi ini, gak?"
Bayangan itu, suaranya seolah jelas di telingaku, dan aku tak berani menoleh ke arah sumber suara.
"Hm, kopi apa?"
Sudah seperti orang gila, menjawab pertanyaan si bayangan.
"Latte"
Jawab bayang itu sepertinya sambil tersenyum.
Dan aku telah menjadi pemecah rekor peminum kopi terbanyak dalam satu hari di kalangan teman-teman penulisku, aku bisa menghabiskan dua cangkir kopi dalam waktu 12 jam, belum malamnya aku menghabiskan dua cangkir kopi, rata-rata 4 cangkir sehari aku meminum kopi dengan kopi yang berbeda.
"Kamu mau menerima satu kotak kopi ini, gak?"
Bayangan itu, suaranya seolah jelas di telingaku, dan aku tak berani menoleh ke arah sumber suara.
"Hm, kopi apa?"
Sudah seperti orang gila, menjawab pertanyaan si bayangan.
"Latte"
Jawab bayang itu sepertinya sambil tersenyum.
# # #
“Bacalah apa yang telah
diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat.
Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar.
Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari
ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. Al
‘Ankabuut [29]:45)
# # #
Dan satu kotak kopi itu adalah yang terakhir kamu berikan untukku, bayanganku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar