Jumat, Agustus 23, 2013

MENCARI HITAM

17 Agustus 2013, Irama Kereta Malabar
Kunamakan diriku Bukan Siapa-siapa, sebelumnya aku punya nama yang bagus pemberian orang tuaku, tapi aku merasa itu bukan diriku semenjak semuanya menjadi aneh, ya, aneh...!. Beberapa jam yang lalu namaku menghilang oleh sebuah perasaan yang hilang juga, bagiku tanpanya aku bukan siapa-siapa.
Tak apa, ya, tak apa-apa, sebuah perasaan tak mesti dibalas oleh perasaan yang sama pula, kan?. --HITAM--

19 Agustus 2013, Aroma Borobudur Yogyakarta
Wujudku semakin jelas meski namaku Bukan Siapa-siapa, beberapa menit yang lalu wujudku samar sebelum kutemukan petunjuk Tuhan arti sebuah cinta. Ya, ini wujudku jika tanpa Tuhan. --HITAM--



22 Agustus 2013, Gedung Putih Abu Tasikmalaya
Hari ini banyak orang membantu mencari namaku, aku berharap namaku Bukan Siapa-siapa lagi.

Orang pertama yang menemukan namaku:

Jangan  pernah melihat hitam di wajahnya
Namun lihatlah bagaimana putih hatinya,

Hitam itu macho
Putih itu muslimah banget
Jilbab putih itu lambang kesucian,

Bukan hitam yang menjadikannya titik
Tapi tinta yang menjadikannya hitam. (IMRON ROSYADI )



Orang kedua yang menemukan namaku:

Hitam, mati
Hitam, gelap
Hitam, ditakuti
Hitam, disenangi
Hitam, ya hitam
Hitam ... hitam ... hitam
Hitam, sunyi
Hitam, warna
Hitam, lambang
Hitam, karbon
Hitam, lima huruf
H I T A M. ( FUAD )

Orang ketiga yang menemukan namaku:

Apa itu hitam? Banyak orang yang berpendapat mengenai hitam. Sederhana, hitam adalah bagian dari diriku sendiri.
Kata hitam merupakan kata pelengkap dari putih, jika tidak ada hitam mungkin putih kesepian.
Hitam tak selamanya negatif, dibalik hitam ada sesuatu yang mungkin menarik untuk diketahui. ( REZA NURSEHA )

Orang keempat yang menemukan namaku:

Kau bertanya tentang kejelasan? Apa? Di dunia ini? Dengar, kamu tak akan pernah mendapatkan kejelasan layaknya warna hitam, sebelum kamu bisa tegas pada dirimu sendiri tentunya. ( WAFA KAMILAH )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar