Sabtu, Juni 16, 2012

DUNIA, AKU UNIK!

 

Oleh : Nadia Rahmatul Ummah
Jika semua orang di dunia ini percaya dengan sesuatu yang ada dalam pikirannya, pikiran yang akan mensugesti dirinya sendiri, apa yang ia pikirkan akan menjadi kenyataan,  ini bukan magis tapi kekuatan pikiran dan keajaiban kata-kata. Ya, jika orang lain percaya dengan itu maka tak akan ada orang yang berani berkata negatif , ia akan berkata “aku bisa”, “aku pintar” dan”aku unik”.
Setiap orang mempunyai potensi. Potensi itu merupakan anugerah dari Allah SWT, Dia memberikan kita potensi agar kita memanfa’atkan potensi itu dengan baik, potensi merupakan kemampuan kita melakukan sesuatu yang membuat kita berbeda atau lebih unggul dari yang lain hadir dari diri masing-masing, potensi itu bisa lahir dari kesenangan atau lahir dari kebiasaan.
Aku unik !
Ternyata benar pernyataan bahwa potensi itu mahal, tak dapat dibeli, aku percaya itu karena aku telah menemukan siapa diriku dengan mengetahui potensi yang aku miliki.Ini bukan narsis tapi percaya diri, bahwa aku ini berbeda dari orang lain, karena aku mempunyai potensi tersendiri yang aku anggap unik, kata orang-orang juga begitu. Percaya tidak percaya aku mempunyai potensi menjadi chef atau koki, seorang waiters, menjadi  penulis, aku juga punya potensi menjadi  komikus dan designer, yaitu karena aku suka menggambar dan melukis.
Oleh karena itu aku berani mengatakan, aku unik!
Allah menciptakan kita lengkap dengan potensi kita masing-masing, membuat kita sangat dibutuhkan oleh siapa pun yang membutuhkan kemampuan kita, wah, bermanfa’at, bukan?. Karena potensiku ini aku begitu mudah mengerjakan hal-hal yang  berhubungan dengan memasak, menulis, menggambar baik itu kegiatan di sekolah, oganisasi atau forum lainnya.
Potensiku ini ada yang lahir dari kebiasaan, kesenangan, dan lahir dari orangtua maksudnya keturunan.
Contohnya, aku punya potensi menjadi seorang chef karena kebiasaanku memasak baik itu dipaksa atau karena kesadaran hati, ya, karena aku sekolah di jurusan tata boga, terpaksa donk aku di sekolah harus masak walapun itu tak aku sukai, tapi akhirnya bersyukur  juga aku disekolahkan di sana, karena kemampuanku memasak aku menjadi juri lomba memasak di suatu lembaga pendidikan, kadang aku sering diminta bercerita oleh teman-teman mengenai pengalamanku sebagai seorang waitres, seorang cook helper, pengalamanku sebagai seorang dish washer di restoran china yang jam kerjanya dari jam enam sore sampai jam satu malam. Tentu saja itu hal yang sangat menyenangkan bagiku seperti seorang narasumber di sebuah acara, aku bisa berbagi ilmu dengan orang lain. Dengan bisa memasak juga, aku bisa mengangkat ciri khas daerah sendiri, seperti membudayakan makanan dan masakan khas sunda ditengah masakan dan makanan tradisi barat, meski kebanyakan yang aku hafal adalah masakan khas daerah eropa aku tak akan melupakan masakan khas sunda sendiri, disamping itu aku mempunyai penghasilan yang cukup untuk jajan sendiri. Suatu saat aku akan mempunyai sebuah restoran yang akan meningkatkan ekonomi daerah karena mengurangi pengangguran, namun sumber daya manusia juga harus ditingkatkan kualitasnya dengan pendidikan.
Kalau di dunia kepenulisan, aku tertarik dunia merangkai dan mengemas kata ini karena sering membaca sejak aku kelas 1 SD, maka sejak kelas 3 SD aku sudah menggali potensiku menjadi seorang penulis, dari sanalah terlahir cita-citaku ingin menjadi seorang penulis. Setelah aku berani terjun di dunia jurnalistik sebagai seorang wartawan sekolah aku mulai menyadari potensi yang sudah menjadi hobi dan kemampuanku ini ternyata sangat berpengaruh di masyarakat terutama orang-orang yang menyempatkan waktunya untuk menelusuri kalimat demi kalimat di atas kertas. Karena sebuah tulisan baik itu artikel atau pun cerita akan mempengaruhi kehidupan si pembaca, dari sana aku mulai mengubah tujuan menulisku yaitu berdakwah, tujuan dakwah bil qolam aku mantapkan di sebuah forum kepenulisan, Forum Lingkar Pena (FLP), forum yang di dalamnya banyak sekali penulis-penulis islami yang berdakwah dengan tulisan mereka. Dengan lahirnya para penulis seperti itu akan membangkitkan dunia islam di Indonesia bahkan dunia.
Kadang  potensi itu ada dari garis keturunan, potensi diriku menjadi seorang komikus dan designer, itu hal yang paling menyenangkan bagiku, aku mempunyai bakat ini karena kakek pandai melukis, sedang nenek, ayah, dan ibu pandai menggambar, ditambah aku sendiri suka sekali membaca komik dan mulai menulis komik yang mirip dengan manga atau komik jepang.
Percaya Potensi Diri
Aku percaya dengan potensi diriku asal optimis dan berpikir positif bahwa semua potensi yang kita miliki adalah anugerah dari Allah SWT untuk kehidupan baik bagi kita, semua akan dijalani meski banyak sekali rintangannya, untuk mencapai potensi yang menghasilkan tentu saja kita harus percaya dulu dengan diri sendiri yang penting kita mau untuk maju dan mulai melakukan dari hal-hal kecil.
DUIT Paling Penting
Zaman sekarang DUIT sangat penting, tanpa  DUIT kita tidak bisa melakukan apa-apa, ya, kan? Yang aku maksud bukan ini bukan uang tapi beberapa tindakan, yaitu :
D=Do’a U=usaha I=Ikhtiar  T=Tawakal
Itu termasuk hal kecil yang harus kita kerjakan, walau tampak kecil ini akan berdampak besar pada kehidupan kita.
Setelah kita melakukan usaha dan ikhtiar kita yang disertai dengan berdo’a, kita juga harus tawakal, yakin Allah akan mengabulkan apa yang kita minta.
Potensi sebesar apa pun tidak akan berguna dan tercapai keberhasilannya tanpa usaha juga do’a.
Gagal, Langkah Awal Kesuksesan
“Tuhan, kenapa nasibku gini banget?” keluhan itu sering kali terlontar dari seorang yang sedang mengalami kegagalan dalam segala hal yang ia perjuangkan, aku juga pernah mengalami kegagalan, aku pernah mengeluh, tapi setelah aku yakin Allah itu tidak akan menimpakan ujian yang berat kepada hamba-Nya, ujian yang Dia berikan tidak akan melampaui batas kemampuan hamba-Nya, dan Allah akan memberikan yang lebih indah dan lebih baik untuknya jika ia bersabar dengan kembali bangkit dan semangat. Seorang teman menyelipkan catatan kecil di al-Qur’anku “fighting, Allah loves you more than you need”.
Gagal merupakan langkah awal menuju kesuksesan, dari kegagalan itu kita harus belajar untuk bangkit kembali dengan mengevaluasi apa yang telah kita lakukan. Jangan sampai kita terjerumus ke jurang yang sama.
Katakan pada Dunia : “ Aku Unik! “
Siapa pun ia, ia harus percaya dalam dirinya ada potensi yang membuatnya akan berharga bagi orang lain, karena semua orang bisa menjadi apa pun yang ia inginkan, karena masing-masing dari kita mempunyai keunikan tersendiri.
Aku telah membuktikannya, karena potensiku menjadi seorang penulis maka sekarang aku sudah menjadi seorang penulis, aku akan terus belajar dari penulis lain untuk meningkatkan kualitas menulisku. Bukan hanya itu aku akan terus menggali potensi diriku yang lain, agar menjadi seorang koki, penulis komik, dan menjadi designer akan terwujud.
Maka katakanlah: Dunia, aku unik!.[]

Ruang Penuh Impian
25 Juli 2011


Tidak ada komentar:

Posting Komentar