Minggu, November 04, 2012

MENANGISLAH....!

"Sebenarnya aku ingin berlari saja ....!" Aku berteriak dalam bisuku.
"Ku lari ke hutan lalu teriakku, ku lari ke pantai lalu menyanyiku..Pena Mimpi menyahut.
"Lari ... lagi .... dan aku pun ingin berteriak, namun aku tak ingin menyanyikan sesuatu karena aku tak punya dendang yang bisa kunyanyikan di dekat pantai" 
Aku menyanggah.

 
"Berdendanglah bersama anginnya,
abai sumbang nadamu atau kau biar ombak mengeliminasimu?"
Pena Mimpi kembali  menjawab. 
"Tapi aku hanya bisa berteriak, mungkin dendangku menjelma menjadi tangisan nantinya"
Aku kembali bersuara, kini dalam isakan.
"Kalau begitu menangislah...
mungkin air matamu yang akan menghancurkan bekumu
tapi tak perlu kau ceritakan pada laut perihal itu
karena tangismu tak akan pernah menyulapnya tawar"
Pena Mimpi berkata lagi.
"Aku ingin menangis saja, ya Allah, karena tak ada yang bisa aku lakukan selain aku bercerita pada-Mu, dan harapku pada-Mu berikan aku kekuatan untuk menjalani semuanya dan tunjukkan aku ke jalan yang tak membuatku jatuh terperosok dalam menjalankan semua amanah ini. 

Dan aku menangis.


 

"Curahin semua ke aku ya, ketik semuanya yg ada di hati kamu...Rasa kesel, atau apapun... Gak usah pake mikir... Ketik aja apa yg ada di hati kamu. Ntar aku bakalan tunjukin km satu hal... Silahkan tulis aja"
Pemilik hati lembut berkata padaku.

Dan aku menulis sambil menangis.

"Sambil nangis, sambil nulis semua kegelisahan km... Keluarin aja semuanya, gak usah di pikirin kosa katanya bener apa ngga... Yg penting tuangin semua pake hati. Alirin semua kekesalan kamu di kertas"

"Kamu adalah apa yg selalu aku tulis. Tapi aku adalah apa yang
tak pernah kamu baca....
"
"Aku ingin berlari saat hujan deras turun agar tak ada orang tahu kalau aku sedang menangis"
Dia berteriak dalam tarian katanya.

"Dan Menangis meluluhkan semuanya"

Entah dia menangis atau tidak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar