“Hidup Mahasiswa!”
Itulah yang biasa kami serukan
ketika kami turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasi dan memperjuangkan hak
rakyat, kami tak akan pernah bosan berteriak di depan gedung pemerintahan, di
bundaran HI, atau di tengah jalan meski peluh membasahi
raga kami, meski panas terik matahari membuat wajah kami memerah atau bahkan
kusam, kami tak peduli itu.
Ini tentang sebuah aksi
mahasiswa yang sangat peduli terhadap bangsa Indonesia, para pemuda yang
mencintai tanah kelahirannya yang pernah mendelarasikan kemerdekaannya tahun
1945. Sungguh, kami bukan benci pada orang yang duduk di gedung DPR sana, tapi
kami benci semua yang yang menyebabkan ketidakpedulian mereka terhadap rakyat
dan suara kami, kami benci penghamburan uang dan harta hanya untuk kenyamanan
mereka bekerja di gedung tempat mereka duduk santai padahal dekat di
rumah-rumah mereka ada yang menahan perih karena tak mendapatkan makanan
seharian bahkan berhari-hari, ada yang menangis tersedu-sedu di dekat gebang sekolah
karena tak mampu duduk bersama anak lainnya di dalam kelas.
Ingin kukatakan pada
mereka “Wahai bapak-bapak dan ibu-ibu DPR, tolong dengarkan kami, sejenak tunda
seminar kalian dan temui kami yang sedang menyuarakan isi hati kami di depan
gedung kalian”.
Tak pedihkah hatimu jika
kau tak didengar? tak sakitkah engkau jika kau tak diperdulikan sedikit pun?.
Ini bukan tentang perasaan pribadi kami, tapi perasaan rakyat yang selama ini
berharap pada kalian.
Kami tak akan berhenti beraksi!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar