Karya: Nadia Rahmatul Ummah
Mungkin aku tak akan pernah
tersenyum bahagia
Sebelum mentari tampak di ufuk
Timur
Sebelum burung-burung manis
bernyanyi merdu meloncat-loncat diatas dahan pohon bunga sepatu di halaman
rumahku
Dan mungkin juga aku tak akan
pernah menghapus air mataku
Sebelum hembusan angin menerpa
lembut pipiku di pagi ini.
Kau juga akan tahu, aku tak akan
pernah tertawa riang
Sebelum kucing-kucing kecil bermain
petak umpet di pojok kelasku
Ternyata semua itu kudapati
sekarang
Aku dapat menghapus air mataku,
tersenyum menyambut pagi dan tertawa mendengar gurauan teman
Kau tahu sebabnya ?
Semua itu hanya karena sebuah
senyuman
Senyuman termanis yang pernah
dipersembahkan untukku,
Entah itu tulus atau sekedar
mainan, yang ku tahu saat itu aku bahagia
Ya, karena senyuman itu
terkembang dari merahnya bibir dan wajah putih bermata kecil.
Dan itu adalah senyuman termanis
pertama bagiku.
Bojongkaum no 50, 17 Januari 2010
Buku Antologi Puisi PENA HATI hal. 53
Tidak ada komentar:
Posting Komentar