Ini adalah sebuah cerpen hasil perpaduan dua cerpen dan dua ide yang berbeda, dari cerpen "Ujang Ke Alexandria" karya Bang Nadash dan cerpen "Catatan Harian si Penggila Mimpi" karya Nadia, saya sendiri. Selamat Membaca:
AKU INGIN ALEXANDRIA
Oleh: Bang Nadash & Nadia Rahmatul Ummah
Bandung, 21
September 2013
“Plaak…!”
“Aww”
Aku
meringis, dengan spontan tanganku meraba pipi kiri yang telah menjadi korban sebuah
tamparan kasar dari tangan seorang laki-laki bertubuh kekar, untuk kesekian
kalinya tamparan itu dihadiahkan oleh dia yang katanya menyayangiku. Tapi
kenapa menamparku?.
Aku
melihat sepasang bola mata yang seolah menyampaikan pesan bahwa aku lah yang
bersalah dan pemilik bola mata itu tak suka dengan apa yang telah kulakukan,
tapi apa kesalahan yang telah kulakukan?.
“Abah
sudah mendengar laporan dari Kang Deni tentang kamu, An!”
Abah,
laki-laki yang hampir berumur lima puluh tahun itu meninggikan suaranya,
beruntung sekali saat suaranya yang menggelegar keluar saat itu pula jam
salendro di kamarku berdentang nyaring empat kali, sehingga tak akan tertangkap
oleh telinga Emak yang sedang memasak makanan untuk makan malam di dapur, kalau
saja Emak tahu ia pasti berlari ke kamarku mencari tahu apa yang terjadi.
“Kang
Deni? Tentang apa, Bah?”