Jumat, Juni 20, 2014

JIKA TAK SEINDAH NEGERI DONGENG




Tuan,
Pernah kau berkisah padaku tentang negeri ini,
yang katamu tak seindah negeri dongeng,
Dimana angin riuh dengan desau yang menyindir,
Desau yang mengisaratkan kegetiran.

Tuan,
Jika kau berkata negeri ini tak seindah negeri dongeng
Mungkin kau bisa melihat,
Gunung-gunung yang menjulang tinggi mengelilingi negeri ini,
Berbaris rapi penuh keindahan,
Hijau dan biru nan segar dipandang,
Lautan biru luas terbentang menantang,
Angin komandokan ombak bergulung-gulung,
Datang silih berganti menepi bibir pantai,
Berjuta ikan berenang tawarkan diri,
Terumbu karang hiasi lautan,
Dan mutiara pun bersinar kilaukan samudera.


Tuan,
Katamu negeri ini yang tak seindah negeri dongeng.
Kau pernah ungkap tentang Lereng yang bertumpuk sampah,
Berbaris disana rumah tak layak tinggal,
Terdengar tangis bayi kelaparan,
Suara rintih ibu menahan kenyataan,
Seorang ayah tak kuat lagi menahan  beban,
Dan bocah-bocah kecil berlarian tak berseragam.

Jika memang tak seindah negeri dongeng,
Cobalah Tuan tengok,
Negeri ini punya gedung-gedung tinggi pencakar langit,
Tertata megah hiasi metropolitan,
Teknologi berkembang pesat,
Kita tak butuh sihir seperti dalam negeri dongeng di anganmu.

Tuan,
Kau masih saja berdendang tentang negeri ini yang katamu tak seindah negeri dongeng.
Yang katanya negara ini negara miskin, berbangsa bodoh, dan pemimpin yang tak bermoral,
Dan kau malu, kecewa, dan tak mau menerima kenyataan,
Negeri ini, negeriku juga, negerimu!

Katamu negeri ini tak seindah negeri dongeng,
Aku tak kan sama sepertimu, Tuan!
Aku tak akan sama!
Aku mencintai negeri ini yang katamu tak seindah negeri dongeng.


Dibacakan di Gebyar Muslimah 2014