Sabtu, Desember 28, 2013

DARI SUDUT MATAKU





Dari sudut mataku,
Tadi pagi kulihat dirimu meninggalkan secarik kertas di atas meja makan,
“Pergi saja ke kantin kampus, makanlah  bersama teman-teman!”
Pesanmu tertulis, membuat tarikan nafasku tertahan.

Dari sudut mataku,
Kemarin aku mendapati dirimu tergesa menghidupkan gas ford merahmu,
“Seragam sekolahmu sudah disiapkan Bik Maru!”
Teriakmu tanpa melambaikan tangan, pergi memburu.

Dari sudut mataku,
Kemarinnya lagi aku memergokimu asik berbincang dengan tamu seperti tak kenal hari,
“Sudah, kerjakan PRmu sendiri!”
Padahal PRku penuh dengan formula rumit yang membuatku ingin mati.

Dari sudut mataku,
Kemarin kemarinnya lagi aku  memandangmu sedang menonton drama Korea,
“Main di luar saja, jangan ganggu  bunda!”
Ah, ya sudahlah, padahal aku hanya mengajak bunda bermain ular tangga.

Dari sudut mataku,
Kemarin kemarin kemarinnya lagi aku  melihatmu mengangguk-angguk mendengarkan musik di samping jendela,
“Sudahlah, jangan rewel bayi manja!”
Bunda, aku ingin digendong seperti anak tetangga.

Dari sudut mataku,
Kemarin kemarin kemarin kemarinnya lagi aku mendapatimu bertengkar dengan orang yang nanti jika aku lahir aku memanggilnya ayah,
“Kita harus berpisah!”
Tidak! Aku ingin orangtua yang tak berpisah.

Dari sudut mataku,
Hari ini aku melihat ford merahmu mendekat begitu cepat, seperti memburu kekasih yang sedang merindu,
“Aku menunggumu, bunda, selamat hari ibu!”
Aku tersenyum, kau pun begitu.

                                                                                                          Depok, 20 Desember 2013
Juara 2 Puisi Ibu KPP BEM STEI SEBI