Jumat, April 12, 2013

DAN PELANGI ITU ADALAH KAMU, MIZAN...!

       Mizan And Me ...
       Seperti yang sering diutarakan oleh banyak orang, hidup itu penuh warna, seperti pelangi, ada warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu, tergantung bagaimana keadaan hidupnya saat itu, saat hidupnya penuh dengan keharuan bisa dikiaskan hidupnya saat itu sedang berwarna biru, atau warna yang lainnya, masalah warna hidup setiap orang akan berbeda pandangan.
      Aku ingin bercerita padamu tentang sebuah pelangi yang selalu kuharapkan hadirnya dalam hidupku, dulu aku ingin seperti kebanyakan orang yang katanya hidup itu seperti pelangi, penuh warna. Aku pun mencari warna itu, tapi aku tak pernah menemukan warna yang mereka maksud, yang kutemukan hanyalah warna hitam.
      Sampai suatu masa aku dipertemukan denganmu, waktu pertama kali melihatmu aku melebarkan senyumku dan jika kamu lihat mataku, kamu akan melihat sesuatu yang berbinar seperti bintang, rasanya aku ingin cepat menyambutmu dan berlama-lama denganmu, ah, rupanya aku jatuh cinta padamu untuk yang pertama kalinya. Dan kamu tahu? akhirnya aku menemukan apa yang diutarakan kebanyakan orang tentang hidup yang penuh warna seperti pelangi itu, dan itu ada dalam dirimu, Mizan.
      Pertama kali aku mengenalmu waktu masih duduk di bangku SMP, aku bertemu kamu dengan Double eF Team yang memberi inspirasi dalam kehidupan remajaku. Sungguh kamu memberi inspirasi bagiku, dengan mengenalmu aku menemukan mimpiku, menjadi penulis, agar aku bisa terus bersamamu.
      Usia kita terpaut beberapa tahun, kamu yang sekarang 30 tahun dan aku masih 20 tahun, itu tak membuatku berpaling darimu, buktinya kita telah bersama selama 7 tahun ini. Hidup ditemani kamu memang indah, penuh berkah, karena keberadaanmu  kehidupanku dan orang-orang yang mengenal dirimu menjadi lebih baik. Kamu banyak menanamkan nilai-nilai positif untuk semua orang, Mizan.
      Selama 30 tahun usiamu, kamu menghadirkan moment yang menyenangkan dan tak akan terlupakan, terima kasih atas inspirasinya, karenamu aku juga mengenal sebuah forum kepenulisan di sebuah kota, dan yang membuatku senang kamu menjamuku serta teman-teman yang tergabung dalam forum kepenulisan itu dengan jumlah buku yang begitu banyak dan menarik di tempatmu yang dinamakan Mizan Book Store.



     Bukan hanya itu saja, kamu membuatku seperti dihargai. Aku masih ingat, waktu itu aku berkesempatan mengenalkan Noura Books yang ternyata bagian dari kamu juga dengan bukunya yang berjudul Sepatu Dahlan di area Monas, benar-benar menyenangkan berkeliling Monas dengan salah seorang penulis yang bukunya diterbitkan di kamu juga, Mizan, nama penulis itu adalah Koko Nata, aku dan teman-teman memanggilnya Mas Koko.


         Nah, ini dia bukunya Mas Koko Nata dan Mas Denny P yang kubaca, mencerahkan. Aku tak menyesal bersamamu, Mizan. Dan suatu saat nanti aku bisa menjadi seperti Mas Koko dan penulis lainnya yang bukunya diterbitkan di Mizan


    Ah, masih ada lagi tentangmu yang begitu berkesan bagiku, kamu memberikan penghargaan kepada pembaca dengan mengadakan First Reader, mantap.


    Tidak dapat dipungkiri lagi, kamu adalah pelangi itu, Mizan. Indah, kata itulah yang muncul dalam benakku jika aku mengingat namamu. Kamu telah memberikan warna-warna indah dalam kehidupanku.
     Selamat ulang tahun, Mizan...!
     Semoga tetap menjadi pelangi bagiku dan bagi yang lainnya. 

Mizan and Me

Selasa, April 09, 2013

PEKAN ILMIAH ISEF (PIIs)




      Semangat untuk terus menggali potensi yang ada dan berusaha untuk terus melatih dan menghasilkan sebuah karya terpendam, masih belum tumbuh di kalangan para mahasiswa. Maka perlu sebuah ajang untuk pengembangan dan penggalian potensi intelektual diri yang memacu semangat mahasiswa dalam menumbuhkan kreativitas. Oleh karena itu kami mahasiswa Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI yang tergabung dalam Islamic Economic Forum (IsEF) SEBI, mengadakan agenda acara Pekan Ilmiah IsEF (PIIs) dengan tema 'Sharia Economic World'.

Agenda Kegiatan Perlombaan
Internal (STEI SEBI) :
1. Cerdas Cermat (Olimpiade)
2. Lomba Debat
3. Kompetensi Bisnis
4. Kompetensi Mading
5. Kompetisi Blog
-- FUN GAMES

Eksternal :
1. Essay
2. Komik Ekonomi Syariah
3. Video Ekonomi Syariah (Youtube)

Contact Person
Hp : 089697895540 (Zahid)
E-Mail : piis.isef@yahoo.com

Info Lebih Lanjut :
http://www.isef-sebi.blogspot.com/

Minggu, April 07, 2013

EVENT KEREN DI BULAN APRIL INI

     Bismillah ....
     Bingung abis UTS mau ngapain? Atau jenuh dengan tumpukan soal ujian dan buku-buku kuliah? Hmm.. (sambil geleng-geleng kepala), mau kegiatan yang bisa merefresh pikiran dan badan kalian?.
     Bulan April ini, kami dari IsEF (Islamic Economic Forum) akan menyajikan event keren di kampus, dipersembahkan untuk para mahasiswa STEI SEBI dan umum. Cocok banget bagi kalian yang suka berbau ilmiah dan juga seni... Mau tahu konten acaranya apa aja?.
     Ada Lomba Debat, Nulis Essay, Cerdas Cermat. Nah, bagi kalian yang suka banget berbisnis ada Kompetisi Bisnis, gimana? Keren, khan? eits, bukan hanya itu saja, buat yang suka seni ada lomba Video Ekonomi Syariah Youtube dan Lomba Komik Ekonomi Syariah juga Kompetisi Blog Ekonomi Syariah... Masih ada lagi ternyata ... Fun Games namanya, penasaran, khan? makanya jangan lewatkan event keren IsEF kita,,ya?!.
     Nantikan info kami selanjutnya ....


EVENT KECE DI KAMPUSKU


Nantikan kehadirannya di bulan Mei 2013 ...!
Don't Miss It!

Sabtu, April 06, 2013

Cinta Itu Seperti Menunggu Bis Saja

   
       Sebuah bis datang, dan kau bilang, "Wah...terlalu sumpek dan panas, nggak bisa duduk nyaman nih! aku tunggu bis berikutnya saja"

      Kemudian, bis berikutnya datang. Kamu melihatnya dan berkata, "Aduh bisnya kurang asik nih dan kok gak cakep begini... nggak mau ah.."

      Bis selanjutnya datang, cool dan kau berminat, tapi dia seakan-akan tidak melihatmu dan melewatimu begitu saja.

      Bis keempat berhenti di depan kamu. Bis itu kosong, cukup bagus, tapi kamu bilang,

"Nggak ada AC nih, gua bisa kepanasan". Maka kamu membiarkan bis keempat pergi.

      Waktu terus berlalu, kamu mulai sadar bahwa kamu bisa terlambat pergi ke kantor. Ketika bis kelima datang, kau sudah tak sabar, kamu langsung melompat masuk ke dalamnya. Setelah beberapa lama, kamu akhirnya sadar kalau kamu salah menaiki bis. Bis tersebut jurusannya bukan yang kau tuju!

     Dan kau baru sadar telah menyiakan waktumu sekian lama..

     Moral dari cerita ini, sering kali seseorang menunggu orang yang benar-benar 'ideal' untuk menjadi pasangan hidupnya. Padahal tidak ada orang yang 100% memenuhi keidealan kita. Dan kau pun sekali-kali tidak akan pernah bisa menjadi 100% sesuai keinginan dia.

    Tidak ada salahnya memiliki persyaratan untuk 'calon', tapi tidak ada salahnya juga memberi kesempatan kepada yang berhenti di depan kita. Tentunya dengan jurusan yang sama seperti yang kita tuju. Apabila ternyata memang tidak cocok, apa boleh buat.. tapi kau masih bisa berteriak 'Kiri !' dan keluar dengan sopan.

     Maka memberi kesempatan pada yang berhenti di depanmu, semuanya bergantung pada keputusanmu. Daripada kita harus jalan kaki sendiri menuju kantormu, dalam arti menjalani hidup ini tanpa kehadiran orang yang dikasihi.

    Cerita ini juga berarti, kalau kau benar-benar menemukan bis yang kosong, kau sukai dan bisa kau percayai, dan tentunya sejurusan dengan tujuanmu, kau dapat berusaha sebisamu untuk menghentikan bis tersebut di depanmu. Untuk dia memberi kesempatan kau masuk ke dalamnya. Karena menemukan yang seperti itu adalah suatu berkah yang sangat berharga dan sangat berarti. Bagimu sendiri, dan bagi dia.

      Bis seperti apa yang kau tunggu?.

Sumber: Artikel Lepas dan Berbagai Sumber


KOPI TERAKHIR DARIMU #Part 2

........
Oleh: Nadia Rahmatul Ummah
“El?”
Bayangan itu lagi, bukan Elphina atau Diana, postur tubuh mereka tak setinggi itu, dan rambutnya tak sepanjang bayangan itu.
“Oh, kenapa kamu belum tidur?”
Suara tawa nyaring menyambut pertanyaanku yang mencoba menghalau rasa takut. Suara sendok dan mug berbunyi nyaring, di luar tak ada suara jatuhnya air hujan, yang ada hanya suara langkah-langkah kaki petugas ronda menyatu dengan irama mug dan sendok serta detakan jantungku yang berpacu cepat.
# # #
            Kring …. Kring …. Kring …. Alarm dari handphone membangunkanku yang sebenarnya masih butuh tidur, pukul 05.30, tadi malam aku tertidur pukul 03.00, lagi-lagi tanpa menggelar kasur dan tanpa shalat Isya terlebih dahulu. Dengan cepat aku melangkah ke kamar mandi, wudhu. Elphina dan Diana sudah di depan televisi menonton acara tausiyah pagi, masih dengan mukena mereka, ah lagi-lagi aku tak mendengar suara mereka yang selalu membangunkanku. Tadi malam aku tenggelam dalam naskah novelku yang tinggal beberapa bab lagi.
“Baru bangun, Kei?”
Diana tersenyum.
“Ya, tadi malam begadang”
“Begadang jangan begadang ….”
Elphina menirukan penyayi dangdut yang terkenal dengan julukan raja dangdut.
“Hhh, malas kuliah”
Terbayang wajah dosen yang membosankan, panasnya kelas yang membuatku gerah, dan materi yang membuatku mengantuk.
Kei, itu namaku. Jika ada yang bertanya tentang nama lengkapku, aku akan menjawab “Kei”. Entah apa artinya, semua orang mempunyai nama yang memiliki arti, ah, maka hdupku ini mengalir begitu saja, seperti namaku yang tercetus begitu saja dari orangtuaku. Tapi mungkin saja mereka menyimpan arti sebenarnya, aku tak sempat bertanya pada mereka, karena selama10 tahun ini aku kehilangan mereka berdua, mereka pergi terlebih dahulu.
# # #
“Mau nyeduh kopi lagi?”
Suara bayangan itu lagi.
“Ya”
Aku memberanikan diri menjawab pertanyaannya meski bulu kudukku masih merinding. Hm, kata pak ustadz – guru ngajiku waktu masih sekolah dasar – kalau kita takut sama mahluk ghaib berarti iman kita masih lemah. Duh, benarkah?.

Malam yang semakin larut, mungkin akan membuat orang semakin mengantuk dengan suasana malam yang bertambah sunyi dan syahdu, dan suara nyanyian malam yang sering terdengar melenakan akan membuat orang menjemput bunga tidurnya. Tapi tidak denganku, semenjak aku mendapat job dari sebuah redaksi majalah remaja ternama di Kota ini, aku tak pernah lagi merasakan kantuk yang menyerang tanpa ampun jika malam tiba, dan akhirnya kantuk itu datang terlambat, ia datang saat aku sedang khusyuk mendengarkan penjelasan dan ceramah dari para dosen.
Dan aku telah menjadi pemecah rekor peminum kopi terbanyak dalam satu hari di kalangan teman-teman penulisku, aku bisa menghabiskan dua cangkir kopi dalam waktu 12 jam, belum malamnya aku menghabiskan dua cangkir kopi, rata-rata 4 cangkir sehari aku meminum kopi dengan kopi yang berbeda.
 "Kamu mau menerima satu kotak kopi ini, gak?"
Bayangan itu, suaranya seolah jelas di telingaku, dan aku tak berani menoleh ke arah sumber suara.
"Hm, kopi apa?"
Sudah seperti orang gila, menjawab pertanyaan si bayangan.
"Latte"
 Jawab bayang itu sepertinya sambil tersenyum.


 # # #
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. Al ‘Ankabuut [29]:45)
# # #
            Dan satu kotak kopi itu adalah yang terakhir kamu berikan untukku, bayanganku.

Kamis, April 04, 2013

THE UNICORN IN THE GARDEN

     Once upon a sunny morning a man who sat in a breakfast nook looked up from his scrambled eggs to see a white unicorn with a golden horn quietly cropping the roses in the garden. The man went up to the bedroom where his wife was still asleep and woke her. "There's a unicorn in the garden," he said. "Eating roses." She opened one unfriendly eye and looked at him.
      "The unicorn is a mythical beast," she said, and turned her back on him. The man walked slowly downstairs and out into the garden. The unicorn was still there; now he was browsing among the tulips. "Here, unicorn," said the man, and he pulled up a lily and gave it to him. The unicorn ate it gravely. With a high heart, because there was a unicorn in his garden, the man went upstairs and roused his wife again. "The unicorn," he said,"ate a lily." His wife sat up in bed and looked at him coldly. "You are a booby," she said, "and I am going to have you put in the booby-hatch."
      The man, who had never liked the words "booby" and "booby-hatch," and who liked them even less on a shining morning when there was a unicorn in the garden, thought for a moment. "We'll see about that," he said. He walked over to the door. "He has a golden horn in the middle of his forehead," he told her. Then he went back to the garden to watch the unicorn; but the unicorn had gone away. The man sat down among the roses and went to sleep.
      As soon as the husband had gone out of the house, the wife got up and dressed as fast as she could. She was very excited and there was a gloat in her eye. She telephoned the police and she telephoned a psychiatrist; she told them to hurry to her house and bring a strait-jacket. When the police and the psychiatrist arrived they sat down in chairs and looked at her, with great interest. 

       "My husband," she said, "saw a unicorn this morning." The police looked at the psychiatrist and the psychiatrist looked at the police. "He told me it ate a lilly," she said. The psychiatrist looked at the police and the police looked at the psychiatrist. "He told me it had a golden horn in the middle of its forehead," she said. At a solemn signal from the psychiatrist, the police leaped from their chairs and seized the wife. They had a hard time subduing her, for she put up a terrific struggle, but they finally subdued her. Just as they got her into the strait-jacket, the husband came back into the house.
      "Did you tell your wife you saw a unicorn?" asked the police. "Of course not," said the husband. "The unicorn is a mythical beast." "That's all I wanted to know," said the psychiatrist. "Take her away. I'm sorry, sir, but your wife is as crazy as a jaybird."
      So they took her away, cursing and screaming, and shut her up in an institution. The husband lived happily ever after. 

Story by James Thurber
reprinted from
Fables For Our Time
  GLOSSARY

  • booby: in this context, a crazy person (probably from the name of a stupid extinct bird).
  • booby-hatch: a mental institution, a place where the insane are kept.
  • breakfast nook: a little side room for eating breakfast.
  • browsing: sampling or tasting here and there.
  • "crazy as a jaybird": extremely crazy or hopelessly insane
  • cropping: clipping or cutting close to the root.
  • cursing: using dirty or obscene speech.
  • "Don't count your boobies until they are hatched": from the American expression "Don't count your chickens before they are hatched", meaning "Don't count on things to turn out exactly as you planned them."
  • gloat: a look of malice or greed.
  • institution: a mental institution, an insane asylum.
  • moral: in this context, the "lesson" of the story.
  • mythical: relating to a myth, hence not real.
  • psychiatrist: a mental doctor
  • solemn: grave or serious
  • strait-jacket: an armless belted jacket used to confine the violently insane
  • subdue, subduing: capturing, seizing
  • unicorn: a mythical beast which looks like a horse with a horn in the center of the head.