Minggu, Februari 17, 2013

IDOLAKAN ROSULULLOH, MILYARAN RUPIAH MENGHAMPIRI

"Jika begini terus, aku ingin mati saja..."
Uhh, miris, bukan?, emangnya mati bisa menyelesaikan masalah?, tidak, khan?. Mati justru malah menimbulkan masalah bagi yang mati--masalah di alam kubur dan akhirat nanti--dan bagi yang ditinggalin mati. Bayangkan saja jika yang mati itu masih punya banyak hutang dimana-mana, jika ia seorang kepala rumah tangga ia belum mampu memenuhi tanggung jawabnya kepada anak dan istrinya, tentunya orang yang ditinggalkan akan riweuh membayar hutang-hutang orang yang meninggal dunia, kecuali jika yang dihutanginya ikhlas untuk tidak dikembalikan. Belum lagi jika selama hidup banyak sekali dosa yang dilakukan tanpa sempat bertobat, kebanyakan galau dan murung.
Sobat, jika tak mau begitu, yuk, pantengin perjalananku menghalau galau dan merefresh pikiran...!

Seperti pelangi, hidup ini penuh warna, mungkin warna hidup lebih banyak, ada abu-abu, hitam, merah, dan kawan-kawannya. Nah, waktu itu hidupku sedang berwarna abu-abu setelah mengalami kehilangan, kadang berwarna biru karena sendu. Dan saat itu pula aku mencoba mencari pelangi kehidupan, agar warna yang indah kutemui kembali.
 Tapi, dalam perjalanan mencari pelangi kehidupan itu kadang warna gelap itu memenjarakan kita.

Dan kita pun harus berusaha membebaskan diri, caranya dengan ikhlas serta lapang dada dengan keadaan kita saat ini, bersyukur terlebih dahulu setelah itu mencoba mencari solusinya, apapun permasalahnya.
Selain dihadapkan dengan "penjara" seperti tadi, hidup kita juga dihadapakan dengan pilihan, kita mau pilih kanan atau kiri, pilih atas atau bawah, dan itu membuat kita bingung, nah, untuk menghadapi itu kita dibekali pedoman biar kita tidak salah memilih.
Sekarang kita ikutin jejak dua orang pengusaha muda yang mengisnpirasiku membuat tulisan ini, ada Mas Hendy Setiono dan Kang Elang Gumilang, ada beberapa rahasia yang mereka berikan kepada kita yang tak ingin hidup sengsara di dunia maupun di akhirat. Keren, khan?!.
Tulisan ini sebenarnya aku persembahkan untuk seorang teman yang memintaku untuk merekam seminarnya Mas Hendy Setiono dan Mas Elang Gumilang, Maaf, karena waktu itu tidak bisa merekam akhirnya aku rangkum disini.
"Wow, mahasiswa mainannya milyaran rupiah!"
Begitulah celoteh sang Moderator sebuah acara seminar bertajuk " We Are The Next Muslimpreneur" yang diadakan di kampus STEI Tazkia, tanggal 14 Februari 2013 kemarin. Demi mencari pelangi dan menghalau galau aku beranikan diri tidak kuliah hari itu (yang ini jangan ditiru, tapi kalau mau silakan tiru .. hehe), awalnya hanya main-main saja, tak peduli seminar apapun yang penting keluar dari Depok dan jalan-jalan, begitulah tujuanku dan beberapa teman-teman kampusku. Namun Allah menyayangi kami, tak hanya merefresh pikiran saja, ilmu, teman, dan link pun kami dapatkan.
Kedatangan kami yang terlambat ke ruang seminar tak membuat kehilangan nasihat-nasihat dari mereka, inilah dia beberapa nasihat mereka kepada para mahasiswa yang hadir:
"SUKSES ITU ADALAH HAK KITA", so, kita harus memperjuangkan hak kita, donk, seberapa besar ujiannya kita harus mengalahkan kemalasan dan mencapai kesuksesan kita. Terus, bagaimana caranya?, caranya ....
"DO IT NOW", sebenarnya kalimat ini sering banget kita temukan di buku-buku motivasi dan seminar-seminar. Justru karena ini hal yang sangat penting maka diulang berkali-kali oleh para motivator dan penulis agar kita berani memulai dari sekarang untuk mencapai kesuksesan kita. Untuk memulai semuanya tentunya kita harus memiliki clue-nya, dan inilah clue yang dengan senang hati diberikan oleh Mas Hendy dan Kang Elang. 
Clue-nya apa?. Ini dia:
"ILMU dan NETWORKING", sinergi antara keduanya adalah salah satu cara membangun sebuah bisnis, cocok nih bagi para mahasiswa seperti kita, ilmu tiap hari kita cari, networking, biasanya mahasiswa yang aktif lebih jago di hal ini. Jika keduanya sudah yakin kita miliki, yuk kita mulai membuka dan membangun bisnis kita dengan ....
"PASSION dan INOVASI", mulai dengan minat dan hobi kita, contohnya saja Mas Hendy yang ternyata minat dan hobinya di dunia kuliner beliau membuka bisnis kulinernya Kebab Turki Baba Rafi. Ayo, sekarang giliran kita, minatnya dimana, sich?. Biar gak boring dan monoton coba inovasikan bisnis kita supaya berbeda dengan bisnis lainnya.
Catatan bagi mereka yang belum memiliki ilmu berbisnis beranikan diri membuka bisnis yang sesuai minat kita, nanti juga ilmu akan mengikuti. Sip, khan?!. Dan bagi mereka yang kurang bisa memproduksi pikirkanlah dulu cara berdagangnya, bukan cara kita membuatnya, produk itu bisa dicari.
Bagaimana dengan modal?
Modal yang pertama adalah INTEGRITY lalu CAPABILITY kemudian BANGUN BISNIS akhirnya MODAL FINANSIAL pun akan menghampiri.
Ada rahasia dari Kang Elang Gumilang yang penghasilannya milyaran rupiah, padahal masih muda. Rahasianya apa, sich?.
IDOLAKANLAH ROSULULLOH dan para sahabatnya seperti Abdurrahman bin Auf, bukan para artis. Kenapa?, kalian tahu, kan, kalau Rosululloh itu sejak usia kecil berdagang alias berbisnis, nah, kita ikuti jejak nabi kita ini, karena 9 dari 10 pintu rezeki itu adalah berbisnis. Terapkan ilmu ekonomi islam kita dalam berbisnis, yuk!
Begitulah, sobat, perjalananku menghalau galau dan mencari pelangi, hehe, udah menemukan inspirasi belum?.
Yuk, ikuti jejak kami bersama Mas Hendy Setiono dan juga Kang Elang Gumilang...!
Walaupun nanti jalan yang kita lewati tidak lurus tapi berkelok-kelok, karena yang mereka dapati juga seperti itu.
Ingat, jangan pernah merasa sendiri jika ujian itu datang.
Karena kita punya Allah yang selalu memperhatikan kita.
Ekonom Robbani Bisa!

Jumat, Februari 08, 2013

DEADLINE KEMATIAN



 Oleh: Nadia Rahmatul Ummah
( Juara Naskah Terbaik Lomba Cerpen Tingkat Nasional Majalah KUNTUM 2012 )
 “Kau akan mati pada tanggal 1 Januari 2013!”
Suara itu menggema di ruangan yang  sama sekali tak ada penerangan lampu listrik, hanya penerangan dari sebatang lilin di atas kaleng biskuit bekas yang diletakkan di atas meja kayu. Adegan ini kembali terulang dan ini yang kedua kalinya, di tempat yang sama, padahal dua menit yang lalu aku sedang menyelesaikan naskah cerpenku di depan laptop.
“Gila, ada apa lagi?” aku membentak mencoba menghalau rasa merinding, pandanganku mengelilingi ruangan yang aku perkirakan berukuran 2 x 3. Aku mencoba berdiri karena tadi aku seperti dilempar oleh seorang yang bertenaga besar .
Seperti apakah wujud pemilik suara menakutkan itu? Apa seperti drakula? Vampire? Zombie? Atau malaikat kematian?.
“Ah, aku bisa gila” aku meremas rambutku “Kyriel, mana ada mahluk semacam itu di dunia ini, kamu ini terlalu banyak baca buku misteri” aku bergumam.
“Kau akan mati pada tanggal 1 Januari 2013, tinggal 14 hari lagi sisa waktumu di dunia ini” lagi.
“Memangnya kamu ini tuhan yang menentukan hidup dan mati?” Aku kembali membentak, kini aku bisa mengalahkan rasa takutku.
“Tuhan?” suara itu terdengar lagi, kini dengan nada menyindir  “bukannya kamu tak mengenal tuhan?”
 “Kyriel” kini yang terdengar adalah suara lembut yang sering kudengar  “apa benar kamu akan mati tanggal 1 januari nanti?”
“Shaima, kamu disini juga?” aku mencari sumber suara yang selalu kurindukan “jangan dengar dia, itu bohong”
“Hahaha” kini tawa si mahluk tak nampak, menjijikan “Kau akan mati, Kyriel”
Aku terduduk lemah, keringat dingin yang tadi bercucuran sudah membasahi baju kaos lengan panjangku, kaki dan tanganku bergetar hebat.
“Tuhan?”
 “Kyriel…” suara Shaima “apa benar kamu akan meninggalkan aku tahun baru ini?” ada isakan pelan disana.
“Shaima” aku memanggil nama kekasihku, pelan.
“Kyriel”
Tubuhku diguncang-guncangkan oleh seseorang, aku menengok ke belakang, Shaima, ia memegang bahuku, wajahnya dihiasi senyuman yang mampu membuatku luluh. Dengan cepat aku menggenggam tangannya.
“Apa dari tadi kamu disini? Kamu jangan takut, orang tadi berbohong”
“Siapa?” raut wajahnya menandakan keheranan.
Apa yang barusan dikatakan Shaima? Bukannya tadi ia menemuiku di kamar asing tadi? Aku memandang sekelilingku. Dan lihatlah! Aku kembali di kamar tercintaku, posisiku masih seperti sebelumnya, duduk di depan laptop.
“Apa tadi aku tertidur?” tanyaku pada Shaima yang telah mengambil kursi plastic dan duduk di sampingku.
“Tidak” Shaima menggelengkan kepala “dari tadi kamu melamun, bukannya kamu sedang mencari ide untuk menyelesaikan naskahmu?”.
# # #
“Kyriel, kau akan mati pada tanggal 1 Januari 2013”
Suara itu selalu terngiang di telingaku, masih suara si mahluk tak nampak yang berada di kamar asing itu. Kalau itu benar aku sekarang hanya punya waktu 12 hari lagi.
“Bukannya kau tak mengenal tuhan?” lagi.
“Tuhan” lirihku “aku tak mengenal tuhan?”